Rabu, 20 September 2017

Motivasi Menulis

Sudah lama rupanya saya nggak update blog. Setelah bongkar-bongkar memori saya menemukan sebuah tulisan yang sayang kalau dibiarkan percuma. Jadi begini, saya mendaftar di salah satu komunitas penggiat sastra. Nah, saya ditanya 'Apa sih motivasi kamu menulis?'

Ketika seseorang telah memilih jalan untuk menjadi seorang penulis, lambat laun sebuah pertanyaan akan muncul. Apa sih yang jadi motivasi kita dalam menulis? Jawabannya pasti sangat beragam. Tergantung dari mana sudut pandang masing-masing orang. Jika, saya yang diberi pertanyaan demikian, maka apa jawaban saya?
Sederhana, saya menulis untuk diri saya. Saya menulis sebagai media ekpresi dan mengemukakan presepsi. Seperti ungkapan J.K. Rowling,

“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri”.

Saya pun melakukan hal demikian. Melalui tulisan saya ingin berbagi pengalaman, baik yang saya alami sendiri maupun dialami orang-orang di sekitar saya. Banyak hal yang mendorong saya untuk mendalami dunia literasi. Sejak masih sekolah dasar, saya telah menyukai sastra. Ketika kelas 6 SD saya membaca buku-buku Kahlil Gibran. Dari sana, saya mulai tertarik untuk selalu membaca dan membaca. Saya tidak pernah berfikir kalau saya dianugerahi kemudahan dalam mengolah kata menjadi paragraf-paragraf yang membentuk cerita. Ketika saya menginjak Sekolah Menengah Pertama di sanalah saya mulai menemukan titik terang. Apresiasi dari pengajar membuat saya perlahan-lahan mendalami sastra. Saya mulai belajar menulis puisi yang berasalkan pengalaman saya pribadi. Puisi yang terinspirasi dari kehidupan saya sehari-hari. Menulis artikel di majalah dinding sekolah. Sejak saat itu, saya menyadari bahwa saya menulis karena hati yang tergerak untuk mengabadikan setiap momen melalui tulisan.

Saya punya anggapan, suatu momen pasti memiliki hal positif yang bisa dibagikan pada orang lain sebagai pembelajaran. Tidak ada seorang penulis yang mengingkan pembacanya mengalami hal yang sama seperti yang ia tulis. Dan saya percaya itu. Ada sebuah ungkapan penulis besar Indonesia yang cukup menggelitik naluri saya yakni, Pramoedya Ananta Toer.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”

Dari ungkapan tersebut saya berpikir jika saya tidak bisa berbagi ilmu dengan menjadi seorang pengajar, setidaknya masih ada sedikit hal yang dapat saya bagikan tentang pengalaman hidup, presepsi, ekspresi hati maupun ilmu pengetahuan lain melalui tulisan.

Banyak hal sebenarnya yang memotivasi saya dalam menulis. Singkatnya saya menulis karena saya menyukai sastra. Saya ingin belajar dan terus belajar hingga suatu saat nanti bisa menghasilkan sebuah karya bermanfaat bagi pembaca. Saya percaya, seorang penulis menuliskan hal seburuk apapun bukan untuk ditiru pembacanya melainkan agar pembaca menjadi lebih cerdas setelahnya.

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. -Imam Al Ghazali

Jadi, banyak hal yang memotivasi saya untuk menulis dan terus menulis. Melalui tulisan kita bisa berbagi banyak hal. Saya yakin di luar sana banyak sekali orang yang hobi menulis dengan motivasi berbeda-beda. Salam literasi!