Sabtu, 16 Desember 2017

[REVIEW] Kausalitas Keegoisan dalam 'Because of You'

Pernahkah kalian mengalami sebuah masa ketika keegoisan memenangkan segalanya dan menyisakan sesal? Lalu, apa yang kalian lakukan setelah dihantui penyesalan? Barangkali kisah dalam buku ini akan membuat kita menyadari betapa dasyat dampak dari sebuah keegoisan.

Judul buku : Because of You
Penulis : Xi Zhi
Penerbit : Penerbit Haru
Penerjemah : Jeanni Hidayat
Tebal : 218 halaman
Rate : 4.2/5

Sinopsis

Feng Ling kehilangan ayahnya saat masih remaja.

Ibunya juga meninggalkannya karena sakit jantung.
Dia terpaksa bekerja di rumah majikan ibunya untuk membiayai hidup.
Majikannya itu baik, dan Feng Ling bisa melanjutkan sekolahnya sambil bekerja.
Dia pikir kesulitan hidupnya telah berlalu, dan hidupnya akan menjadi lebih baik. 

Namun, siapa sangka semuanya berubah dalam sekejap.
Semuanya dimulai dari permintaan Tuan Muda Kedua.
Permintaan itu menyebabkan Feng Ling sampai tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi besok atau lusa.
Dia hanya bisa membayangkan kapan dunia ini berhenti.

****

Kisah dua tokoh utama Feng Ling—Guan Zhen dibuka dengan adegan yang membuat saya penasaran. Saya menerka-nerka ada apa di antara mereka berdua sebenarnya.

"Feng Ling, apakah kau tahu...." Guan Zhen dengan semangat memegang bahunya dan berkata.

Dengan cepat Feng Ling menghempaskan tangannya, "Maaf anda salah orang."

Sejak awal kisah nuansa melow sudah terasa sangat kental. Semakin saya menjelajah ke halaman-halaman selanjutnya saya semakin terbawa alur yang mengaduk-aduk emosi pembaca. Penggunaan alur campuran sukses membuat saya penasaran.

-Karakter
Tokoh Guan Zhen memiliki karakter yang egois, tempramental dan cukup membuat saya gregetan. Tingkahnya kekanakan dan otoriter membuat saya merasa kasihan pada Feng Ling yang selalu menjadi korban. Dan luar biasanya adalah, Feng Ling tidak pernah melawan dan patuh pada Guan Zhen. Saya penasaran, apakah karakter Guan Zhen ini memang pada dasarnya demikian? Atau ada faktor yang mengubah karakter aslinya?

"Apa benar begitu? Dia adalah perpaduan antara buruk dan baik?" -Because of You, halaman 44

Karakter Guan Zhen sangat kontras dengan tokoh Bai Luo Yi. Tokoh Nai Luo Yi memiliki karakter yang lebih tenang, sopan dan bijaksana. Tokoh Bai Luo Yi selalu bersikap baik pada Feng Ling.

"Jangan anggap dia sebagai boneka yang tidak punya akal. Berbaik hatilah. Bagaimnapun dia masih enam belas tahun." -Because of You, halaman 56

Ada satu tokoh yang hanya muncul dibagian awal dan akhir cerita. Yi Qian tokoh yang pantang menyerah dalam menghadapi penyakit yang dideritanya.

"Ibu bekerjalah lebih keras agar dokter bisa menggunakan obat terbaik untuk menyembuhkanku." -Because of You, halaman 150

-Setting
Awal kisah Feng Ling—Guan Zhen mengambil setting Tiongkok. Tidak dijabarkan mendetail secara visual tapi melalui hal-hal keseharian yang menciptakan nuansa Tiongkok yang kental. Tidak hanya Tiongkok, tapi novel ini juga mengambil setting New York yang membuat kehidupan dua tokoh utamanya berubah dari sebelumnya.

-Konflik
Ini adalah hal yang paling sulit saya jabarkan. Semoga saya tidak spoiler, ya. Kehidupan Feng Ling yang malang berubah ketika bertemu Guan Zhen. Sikap Guan Zhen yang jauh dari kata 'baik' perlahan menjadi agak aneh dan membuat sekitarnya terheran-heran. Keegoisan Guan Zhen membuat Feng Ling tidak mempunyai pilihan. Guan Zhen tetap Guan Zhen yang selalu semaunya. Bahkan, hingga setting berubah di New York pun masih tetap sama.

"Aku tidak ingin kau bersama orang lain, hanya boleh bersamaku saja. Mengerti!" -Because of You, halaman 103

Guan Zhen selalu membuat Feng Ling terbang tanpa adanya suatu kejelasan. Hingga, akhirnya muncul percikan api yang mengundang tragedi besar. Guan Zhen dengan keegoisannya memilih sebuah keputusan yang membuatnya dihantui perasaan sesal di kehidupan mendatang.

"Kau benar. Aku selalu mencari bayangan ibuku pada setiap wanita." -Because of You, halaman 151

Guan Zhen kehilangan Feng Ling. Dan Guan Zhen melewatkan momen bersama Yi Qian.

Konflik dalam 'Because of You' disusun dengan rapi. Tidak terlalu lambat atau terlalu cepat. Pas dan menghanyutkan. Saya sampai berderai air mata selama menghabiskan buku ini dalam sekali baca. Penyelesaian konflik membuat saya histeris karena membayangkan hal-hal miris. Namun, ternyata kisah ini berujung manis.
.
.
Buku ini membuat saya rela duduk manis di sofa dan menghabiskannya dalam sekali baca karena plot twist yang sukses dan kekuatannya dalam mengaduk emosi pembaca. Selain itu buku ini penuh dengan kalimat-kalimat quotable yang cocok buat baper-baper ria. Berikut beberapa quotes favorit saya :

"Kegagalan mengajarkannya bahwa menangis hanya akan menghabiskan tenaga, dan dia juga memegang prinsip hidup tidak menyerah." (halaman 17)

"Berikan dia kesempatan untuk berubah. Suatu saat dia akan menyadari kesalahannya." (halaman 60)

"Bersembunyi bukan penyelesaian yang baik. Kalau aku jadi dirimu, aku akan menghadapinya." (halaman 140)

"Semua bukan salahmu. Hidup ini sangat sulit diprediksi" (Guan Zhen, halaman 207)

Jumat, 15 Desember 2017

[REVIEW] Rainbow After The Rain : Runtuhnya Religiositas Akibat Terorisme dalam 'Rainbow After The Rain"

Bagaimana pendapatmu mengenai tindak terorisme?
Benarkah terorisme adalah bentuk dari jihad? Atau hanya untuk kepentingan kalangan tertentu? Lalu, apa yang akan kamu lakukan jika salah satu anggota keluargamu menjadi korban dari aksi terorisme? Mari kita temukan jawabannya melalui buku bersampul manis ini.

Judul Buku : Rainbow After The Rain ( Love in Moskow)
Penulis : Angelique Puspadewi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 218 halaman
Rate : 3.6/5

Sinopsis

Arabel adalah keluarga korban terorisme yang mendendam. Suatu hari, gadis yang berprofesi sebagai penulis ini ditantang editornya menulis kisah bertema terorisme.

Semua berawal dari kedatangan sepupu Arabel, Reno dan Sarah, untuk bulan madu di Rusia. Reno membawa sahabatnya, Dimitri, yang perlahan tapi pasti membuat Arabel sadar bahwa teror adalah sifat manusia yang tidak terkait agama mana pun.

Seiring waktu, Arabel jatuh cinta pada Dimitri. Pria itu dan riset penulisan menjadi alasannya datang ke Bali. Padahal sejak kejadian Paddy’s, Arabel bersumpah tidak akan menginjakkan
kaki ke Pulau Dewata. Di tempat itu pula semua kesakitan kembali datang. Dimitri membongkar rahasia besar yang menjungkir-balikkan dunia Arabel.

Akankah Arabel menerima Dimitri dan masa lalunya seperti pelangi yang datang setelah hujan?

-Tema
Kisah yang mengangkat percintaan seorang gadis yang keluarganya menjadi korban terorisme. Kehidupan tokoh Arabel berubah kelam. Kekecewaan pada takdir membuat hati Arabel dirundung kegelapan. Segalanya berubah semenjak insiden Paddy's. Arabel berpikir takdir mempermainkannya dengan amat kejam. Ia bahkan berpikir bahwa Tuhan tidak mau lagi mendengarkan do'anya. Tuhan tidak sayang pada dirinya. Semua yang dia lakukan seperti sholat, mengaji dan puasa sia-sia. Arabel memutuskan tidak mempercayai Tuhan. Berlari sejauh mungkin dengan cara berpindah keyakinan. Kejadian itu meruntuhkan keyakinannya. Membaca kisah Arabel ini membuat saya berpikir, bagaimana jika saya yang berada di posisinya? Tema yang jarang diangkat ini akan membuat pembacanya berfikir lebih dalam.

-Karakter
Karakter tokoh Arabel dalam novel ini sangat berbeda dengan Ana—Ibu Arabel. Ana yang lebih agamis selalu bersabar menghadapi tingkah Arabel. Walaupun Arabel berusaha keras agar Ana mengizinkannya pindah keyakinan tapi Ana punya trik jitu agar Arabel gagal. Saya salut dengan tokoh Ana, walaupun ia terluka dan amat sangat sulit melupakan suaminya tapi ia berusaha selalu tegar dan lapang dada. Ana berusaha meyakinkan anaknya bahwa setiap ujian ada hikmahnya. Ia tidak lelah mendoakan Arabel agar mendapat hidayah-Nya.

Ketika tokoh Reno, Sarah dan Dimitri masuk dalam kehidupan Arabel, pergolakan pun terjadi. Awalnya mereka tidak tahu bahwa keimanan Arabel telah runtuh. Ketika ketiganya tahu, mereka sangat berempati dan berusaha membantu Arabel membangun kembali keimanannya. Saya sangat suka pada bagian ketika Arabel mulai menemukan pelita yang telah redup. Ia menemukan jawaban atas peetanyaan 'mengapa Tuhan tidak mengabulkan do'anya?'

"Dan apabila hamba-hamba—Ku bertanya tentang Aku, maka jawablah bahwasannya aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia berdo'a kepada—Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi segala pertintah—Ku dan hendaklah mereka beriman kepada—Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (halaman 74)

Tidak dengan cara memaksa, walaupun tidak dapat terelakkan sering kali terjadi perdebatan. Sosok Dimitri yang tampan, religius dan sangat sopan membuat Arabel jatuh hati. Karakter Dimitri ini benar-benar idaman sekali. Tokoh Dimitri seolah memiliki aura yang sangat tenang.

Setelah hatinya mulai meletup-letup karrna potongan ayat yang amat menohoknya. Arabel mulai mempelajari Al-Qur'an lagi. Kali ini, ia menemukan jawaban mengenai tindak terorisme yang terdapat dalam potongan surah Al-Baqarah ayat 190.

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (halaman 78)


Dimitri memberikan penjelasan kepada Arabel dengan gamblang dan mudah dimengerti. Sedikit cuplikan dari penjelasan dari Dimitri yang sangat melekat, " ... siapapun mereka yang melakikan tindak terorisme, yang bertindak di luar batas aturan, itu karena nafsu individu itu sendiri. Tidak ada hubungan dengan agama yang dianut. Sebab tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan."


-Setting

Menggunakan setting beberapa tempat yang tidak hanya di Indonesia, novel ini mengajak saya menjelajah. Keindahan kota Moskow yang dijabarkan membuat saya tidak sulit untuk membayangkannya.

-Konflik
Perkembangan konfliknya cukup dinamis. Awalnya, seputar Arabel yang hilang keimanan kemudian Arabel jatuh hati, tantangan menulis untuk menyembuhkan luka, hingga sampai di klimaks. Luar biasa. Satu persatu konflik diuraikan hingga konflik utama yang berakhir manis.

Buku ini tidak hanya soal romansa namun juga agama. Buku ini saya selesaikan dalam sekali baca. Karena setiap membuka halaman demi halaman, saya enggan berhenti. Kejutan diakhir cerita cukup membuat berdebar-debar. Banyak hal yang saya pelajari dari buku ini. Saya memperoleh banyak pengetahuan spiritual yang tidak terkesan menggurui dan mudah diselami. Walaupun, saya menemukan beberapa typo namun tidak mengurangi minat baca saya terhadap buku ini.

Selasa, 24 Oktober 2017

Gurihnya Keripik Gayam Sidoarjo, Peluang Bisnis Ciamik

Inocarpus fagiferus atau biasa dikenal dengan gayam, adalah salah satu tanaman khas Melanesia bagian timur khususnya dari Indonesia. Asal tanaman ini dari bangsa Malaya-Polenisia ke Mikronesia, Melanesia dan Polenisia. Pada saat ini pohon buah Gayam tersebar luas di wilayah Indonesia yang meliputi pulau Jawa, Kalimantan , Sumatera, dan sebagian Semenanjung Malaya.


Pohon Gayam merupakan salah satu jenis tanaman keras. Pohon gayam merupakan tanaman pekarangan yang berfungsi sebagai pohon peneduh. Namun, seiring dengan berkembangnya pembibitan tanaman buah-buahan dengan berbagai pola, menjadikan tanaman gayam semakin terpinggirkan. Pohon gayam tersaingi oleh jenis-jenis tanaman baru yang kebanyakan masyarakat menganggap punya nilai ekonomi yang lebih bagus.


Tekstur buah gayam relatif keras, tidak mempunyai bakal buah seperti buah pada umumnya, biji buah gayam juga bergetah, apalagi dilapisi oleh kulit luar yang keras. Beberapa hal tersebut menjadi penyebab masyarakat kurang berminat untuk mengolah dan memanfaatkan buah gayam. Masyarakat awam tentunya banyak yang  belum mengetahui manfaat gayam serta kandungan nilai gizinya.


Peluang Bisnis Inocarpus Fagiferus
Inocarpus Fagiferus atau pohon gayam merupakan sebuah tanaman yang memiliki peluang bisnis jika dapat memanfaatkan dan mengolahnya dengan baik. Mulai dari akar, batang, daun, buah, sampai kulit buahnya dapat dijadikan barang ataupun produk olahan yang bernilai jual tinggi.


Akar pohon gayam yang kering biasanya digunakan sebagai kayu bakar oleh masyarakat pada pedesaan. Sementara batang dari pohon gayam dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan furniture, daun dari pohon gayam dapat digunakan sebagai obat diare. Sedangkan buah gayam sendiri dapat diolah menjadi barbagai macam makanan ringan yang dapat bersaing di pasar lokal maupun pasar internasional.


Sayangnya akibat ketidak populeran pohon gayam dimasyarakat membuat peluang bisnis yang terdapat pada pohon gayam tidak tereksplorasi secara maksimal. Selain itu jumlah populasi pohon gayam yang semakin sedikit mengakibatkan kelangkaan bahan baku yang hendak diolah menjadi produk  jadi.


Produsen hasil olahan Inocarpus fagiferus

Di era persaingan pasar lokal dan pasar internasional yang semakin ketat, produsen hasil olahan Inocarpus fagiferus relatif sedikit. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketidaktahuan masyarakat terhadap produk-produk hasil olahan dari buah gayam. Misalnya, kripik dari buah gayam.


Harganya yang relatif mahal serta peminatnya masih rendah menyebabkan produk ini kurang familiar bagi masyarakat. Selain itu, produsennya juga masih sedikit. Salah satu faktornya belum ditemukan trobosan  pembudidayaan gayam sebagai tanaman bernilai ekonomis tinggi. Pohon gayam yang hampir langka dan  tidak berbuah setiap hari juga menjadi faktor penghambat pengembangan produk olahan buah gayam.


Yang kedua yaitu kulit dan akar dari pohon gayam, agar tidak terbuang sia-sia kulit dan akar pohon gayam dapat dijadikan arang. Sebelum dijadikan arang, kulit dan akar pohon gayam ini harus dikeringkan terlebih dahulu. Namun sayangnya, belum ada produsen dan konsumen tetap arang yang terbuat dari kulit dan akar buah gayam. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah beralih menggunakan kompor LPG.


Yang ketiga yaitu daun gayam sebagai obat diare. Seperti yang kita ketahui obat diare secara umum adalah daun jambu biji. Sebenarnya banyak sekali tanaman yang dapat dijadikan obat diare, yang dapat dijadikan obat herbal ataupun dikemas dalam bentuk pil dan kapsul.


Yang keempat yaitu batang pohon gayam, batang pohon gayam yang sudah tua dapat dijadikan bahan pembuatan furniture. Biasanya yang dipilih untuk bahan pembuatan furniture adalah batang yang mempunyai serat lurus dan cukup panjang, permukaan yang bagus tidak cacat dan terbebas dari serangga.


Yang terakhir yaitu bunga gayam, bunga gayam memiliki aroma khas yang kuat. Aroma khas yang dimiliki bunga gayam dapat dijadikan aroma terapi ataupun parfum. Namun sampai saat ini belum pernah diadakan penelitian mengenai hal tersebut. Padahal jika ada yang meneliti dan mengolah bunga gayam agar dapat dijadikan parfum, maka akan tercipta inovasi baru yang dapat dijadikan bisnis dan belum ada pesaingnya sama sekali.


Bagaimana proses pengolahan Inocarpus fagiferus menjadi produk olahan dan barang yang memiliki nilai ekonomis?

Cara mengolah buah gayam menjadi kripik, pertama kupas buah gayam dari kulit luar dan kulit dalam. Kemudian, iris tipis menggunakan alat pengiris atau pisau. Pada saat proses pengupasan dan pengirisan, buah gayam tidak boleh kering karena dapat mengakibatkan perubahan warna pada buah gayam menjadi merah. Kemudian masuk pada proses penggorengan. Siapkan minyak goreng didalam wajan yang dicampur dengan mentega agar rasanya lebih gurih. Pastikan minyak untuk menggoreng cukup agar keripik yang digoreng tidak berminyak dan berwarna bagus (coklat keemasan). Pastikan nyala api tidak terlalu besar dan panas pada minyak goreng tidak berlebihan. Goreng 3 sampai 5 menit, kemudian tiriskan pada wadah yang dilapisi koran agar keripik tidak mengandung banyak minyak. Taburkan garam untuk memberi rasa asin dan gurih. Pemberian bumbu pada kripik dapat dilakukan sebelum proses penggorengan. Proses ini dilakukan dengan cara mencelupkan irisan gayam pada larutan bawang putih dan garam yang telah dihaluskan.


Selain diolah menjadi kripik buah gayam juga dapat dimakan dengan cara direbus terlebih dahulu. Setelah dipisahkan dengan kulit luarnya, kemudian cuci bersih buah gayam dan masukkan dalam panci berisi air yang dicampur garam. Tambahkan daun pandan agar memberikan aroma sedap pada rebusan gayam. Tunggu sampai tekstur buah gayam menjadi lunak. Setelah itu buah gayam dapat dikosumsi ataupun dijadikan olahan lain. Prosesnya sama namun, buah gayam yang sudah direbus diparut dan ditambahkan kelapa parut serta gula.


Selain dikosumsi sebagai camilan, pohon gayam juga dapat dijadikan obat penyakit diare. Cara membuat obat diare dari daun gayam, siapkan 25 gram daun gayam yang masih segar, cuci dulu sampai bersih, potong kecil-kecil, kemudian rebus ke dalam 2 gelas air sampai mendidih kira-kira 15 menit. Hasil saringan dapat diminum dua kali sehari pada pagi dan sore.


Kandungan gizi dan manfaat

Kelebihan utama yang dimiliki pohon gayam antara lain, mampu menyerap polusi udara seperti debu karena tekstur daun yang dimilikinya bentuknya tebal, lebar serta rimbun. Sistem perakaran pohon gayam yang sangat kokoh berfungsi untuk penyimpan cadangan air bersih. Selain itu daun gayam juga dapat dijadikan obat tradisional untuk diare serta obat diare.


Buah gayam mempunyai karbohidrat yang cukup tinggi. Buah gayam memiliki kandungan zat kimia saponin yang berfungsi untuk membersihkan kotoran dalam usus besar dan saluran pencernaan. Selain itu gayam juga memiliki kandungan Flavonoida (zat antioksidan) yang berfungsi untuk kekebalan tubuh sehingga tubuh terjaga dari berbagai penyakit.


Batang pohonnya keras dan kuat,  banyak digunakan untuk  bahan baku mebelair, sisanya untuk kayu bakar, arang, dll. Hal yang istimewa adalah buahnya dapat dimasak dan dibuat makanan ringan yang sangat lezat, antara lain dikukus. Nilai ekonomi semakin melambung manakala gayam diolah menjadi keripik gayam.

Senin, 23 Oktober 2017

Bumi Padang Bergoyang

Pahit terasa
Tatkala melihat kota hancur binasa
2010 tahun pahit
Goncangan dasyat membabi buta
Apa daya mau dikata
Jutaan manusia sengsara
Rumah hancur tak tersisa
Gedung pencakar langit rata tanah
Kini semua porak poranda
Tangis mendera setiap arah
Hati berselimut duka
Menyisakan segaris luka menyiksa
Kini, kehidupan berhantu trauma

Sidoarjo, 2010

Nyanyian Korban Lumpur Panas

Lima tahun sudah kau rendam desaku
Asap mengepul, bau tak sedap mengepung kota tercintaku
Kota indah jadi lautan bencana
Tiada yang bisa mengatasinya
Tentram berganti derita
Ulahmu membuat gelisah
Rumah, desa, lenyap binasa
Musabab serakah para khalifah
Desa indah mempesona
Berganti asap dan gejolak bahaya
Kapankah engkau berakhir, mengembalikan desaku berangin semilir
Banyak orang yang singgah
Berduyun-duyun menyaksikan lautan derita
Bencana jadi tempat wisata
Nestapa, kecewa mendera

Sidoarjo, 29052011

Rabu, 20 September 2017

Motivasi Menulis

Sudah lama rupanya saya nggak update blog. Setelah bongkar-bongkar memori saya menemukan sebuah tulisan yang sayang kalau dibiarkan percuma. Jadi begini, saya mendaftar di salah satu komunitas penggiat sastra. Nah, saya ditanya 'Apa sih motivasi kamu menulis?'

Ketika seseorang telah memilih jalan untuk menjadi seorang penulis, lambat laun sebuah pertanyaan akan muncul. Apa sih yang jadi motivasi kita dalam menulis? Jawabannya pasti sangat beragam. Tergantung dari mana sudut pandang masing-masing orang. Jika, saya yang diberi pertanyaan demikian, maka apa jawaban saya?
Sederhana, saya menulis untuk diri saya. Saya menulis sebagai media ekpresi dan mengemukakan presepsi. Seperti ungkapan J.K. Rowling,

“Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri”.

Saya pun melakukan hal demikian. Melalui tulisan saya ingin berbagi pengalaman, baik yang saya alami sendiri maupun dialami orang-orang di sekitar saya. Banyak hal yang mendorong saya untuk mendalami dunia literasi. Sejak masih sekolah dasar, saya telah menyukai sastra. Ketika kelas 6 SD saya membaca buku-buku Kahlil Gibran. Dari sana, saya mulai tertarik untuk selalu membaca dan membaca. Saya tidak pernah berfikir kalau saya dianugerahi kemudahan dalam mengolah kata menjadi paragraf-paragraf yang membentuk cerita. Ketika saya menginjak Sekolah Menengah Pertama di sanalah saya mulai menemukan titik terang. Apresiasi dari pengajar membuat saya perlahan-lahan mendalami sastra. Saya mulai belajar menulis puisi yang berasalkan pengalaman saya pribadi. Puisi yang terinspirasi dari kehidupan saya sehari-hari. Menulis artikel di majalah dinding sekolah. Sejak saat itu, saya menyadari bahwa saya menulis karena hati yang tergerak untuk mengabadikan setiap momen melalui tulisan.

Saya punya anggapan, suatu momen pasti memiliki hal positif yang bisa dibagikan pada orang lain sebagai pembelajaran. Tidak ada seorang penulis yang mengingkan pembacanya mengalami hal yang sama seperti yang ia tulis. Dan saya percaya itu. Ada sebuah ungkapan penulis besar Indonesia yang cukup menggelitik naluri saya yakni, Pramoedya Ananta Toer.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”

Dari ungkapan tersebut saya berpikir jika saya tidak bisa berbagi ilmu dengan menjadi seorang pengajar, setidaknya masih ada sedikit hal yang dapat saya bagikan tentang pengalaman hidup, presepsi, ekspresi hati maupun ilmu pengetahuan lain melalui tulisan.

Banyak hal sebenarnya yang memotivasi saya dalam menulis. Singkatnya saya menulis karena saya menyukai sastra. Saya ingin belajar dan terus belajar hingga suatu saat nanti bisa menghasilkan sebuah karya bermanfaat bagi pembaca. Saya percaya, seorang penulis menuliskan hal seburuk apapun bukan untuk ditiru pembacanya melainkan agar pembaca menjadi lebih cerdas setelahnya.

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. -Imam Al Ghazali

Jadi, banyak hal yang memotivasi saya untuk menulis dan terus menulis. Melalui tulisan kita bisa berbagi banyak hal. Saya yakin di luar sana banyak sekali orang yang hobi menulis dengan motivasi berbeda-beda. Salam literasi!