Senin, 12 Agustus 2019

Swiwings Bikin Semriwing


      Belum lama ini, Swiwings akhirnya buka cabang di Sidoarjo. Aku memutuskan untuk coba datang kesana karena menu yang ditawarkan murah meriah. Siapa sih yang nggak hepi dengar atau lihat harga 'miring'? Well, menemukan lokasi Swiwings agak gampang-gampang susah. Sempat nyasar sih, tapi alhamdulillah ketemu. Lokasinya dihimpit dua ruko yang sedang tutup dan keberadaannya tidak terlalu menonjol. Kebetulan, aku ke sana pas Ramadhan kemarin habis buka puasa, Tadinya, mau buka puasa di sini, tapi karena berangkatnya kesorean dan kena macet alhasil buka di masjid pinggir jalan terus lanjut ke Swiwings.

       Swiwings memiliki tempat parkir yang tidak terlalu luas. Bangunan ruko dua lantai ini nggak terlalu luas makanya bagian dijadikan dapur dan tempat pesan makanan, lantai duanya tempat duduk untuk para pengunjung. Seperti namanya, menu yang ditawarkan Swiwings bisa di tengok di buku menu atau lihat di pamflet yang terpasang di dinding. Pastinya nggak jauh-jauh dari namanya dong, menunya beberapa olahan ayam, snack serta minuman. Kentang goreng, sosis goreng, nugget, onion crispy, ayam goreng tepung dengan saus yang bisa kalian pilih sendiri.

        Karena sebelumnya aku udah searching dulu jadi, aku langsung aja pesan menu paket untuk berempat, padahal aku cuma berdua doang.  Pas aku naik ke lantai dua, interiornya sederhana dengan kursi berbaris rapi dipinggir menyisakan ruang tengah kosong untuk orang lalu-lalang. Ada tempat duduk yang menghadap jendela langsung. Suasananya agak berisik karena tempatnya nggak terlalu lebar. Apalagi, kebetulan ada anak-anak abg yang kayaknya lagi pada kumpul-kumpul. Mungkin karena agak ramai, jadi pesananku datangnya agak lama. Dan beinilah penampakan menu yang aku pesan dengan mengeluarkan uang 50 ribu rupiah doang.






       Lumayan banyak tapi terlalu sedikit untuk aku sama temen-temen seandainya beneran datang berempat. Soalnya aku kalau makan porsi kuli *wkwkwk. Hm, ayamnya aku pilih saus teriyaki sama BBQ untuk saus cocolnya, aku pilih hotblast sama cheese. Pertama kali aku nyoba incip ayam saus teriyakinya aku langsung nggak doyan. Terlalu manis. Apalagi ayamnya pun rasanya hambar jadi, aku ganti cobain yang lain. Ayam saus BBQ lumayan nggak kayak saus teriyaki yang kemanisan banget. Kalau untuk cheese lumayan tapi kurang terasa kejunya. Hotblast-nya mantul, pedesnya nagih. Hehehe.... Nuggetnya enak, kentangnya enak dan sosisnya juga enak kalau snack-nya sih ya sama kayak rasa snack pada umumnya. Lumayan 'worth it' dengan harga yang segitu dan porsi sebanyak ini. Sangat terjangkau dan bikin semriwing kantong khususnya pelajar yang hobi nongkrong.



Sabtu, 10 Agustus 2019

Bujangan Makan di Bakso Boedjangan

          Bakso Boedjangan adalah salah satu dari sekian banyak usaha kuliner yang memiliki cabang di berbagai daerah. Setelah sukses dengan pembukaan cabang kota besar seperti Surabaya, kini bakso Boedjangan hadir di Sidoarjo. Didukung oleh rasa penasaran, aku akhirnya memutuskan untuk icip-icip bakso yang lagi ngehits ini. Bakso Boedjangan cabang Sidoarjo terletak di Jl. Raya Ponti No.9, Wismasarinadi, Magersari. Letaknya yang strategis di pusat kota membuat pengunjung mudah menemukannya. Well, kalau dilihat dari tampak luar, bakso Boedjangan konsepnya seperti lebih seperti resto. Interiornya paduan warna hitam dan coklat memberi kesan suasana yang hangat. Meja dan kursinya tertata rapih dan kondisi ruangannya cukup bersih.




     Bakso Boedjangan tidak seperti bakso pada umumnya. Menu yang ditawarkan bervariasi. Mulai dari bakso pedas (bakso yang isinya cabai), bakso keju, bakso urat (bakso yang di dalamnya bercampur daging cincang), bakso pentol kecil, bahkan juga menyediakan berbagai macam mie. Tidak hanya itu, kuah yang ditawarkan pun sangat beragam. Kalian bisa pilih sendiri kuah yang kalian mau, ada kuah rawon, kuah kaldu, dan kuah pecel. Saat datang dan mendapatkan tempat duduk, kalian bisa langsung cek daftar menu dan harganya di buku menu yang disediakan di setiap meja. Kalau aku sih paling suka bakso keju sama bakso pedas terus, minumnya es jeruk dan alpukat kerok.








      Setelah memutuskan menu yang akan dipesan, langsung aja tuh ke konter ambil makanan. Pertama kali ke sini pas crowded banget dan antriannya mengular. Tapi, yang kedua kalinya nggak terlalu ramai. Setelah mengambil makanan tentunya langsung bayar di kasir. Nah, pembayaran di Bakso Boedjangan bisa menggunakan tunai maupun kartu debit. Kalau kepepet banget ada ATM di Indomaret sebelahnya kok.







      Dari segi rasa, hampir sama sih kayak bakso pada umumnya tapi, yang jadi pembeda adalah kuahnya aja. Kalau aku memang suka kuah kaldu. Rasa kaldunya pas dan bikin nagih. Untuk mie, teksturnya lembut banget dan agak asin karena nggak pakai kuah kali, ya? Aku paling suka gorengannya, isinya bener-bener bakso bukan tepung terigu doang. Kalau dari segi harga, cukup menguras kantong kalau untuk traktir teman pas tanggal tua. Hehehe....

        Ah, ya, bakso Boedjangan menyediakan private room juga, loh. Halaman parkitnya juga cukup luas. Nggak bikin pusing kalau bawa mobil. Selamat mencoba :)



Jumat, 12 April 2019

Nongkrong Asyik Kantong Tetap Aman

      Setelah berkutat dengan kesibukan yang bikin kepala berasap ataupun badan pegal-pegal, beberapa orang-orang membutuhkan sesuatu atau melakukan sesuatu yang ditujukan untuk merelaksasi diri. Kegiatan yang dilakukan bermacam-macam, mulai dari istirahat gegoleran di depan tv, movie marathon, baca buku, olahraga, outing dengan teman, hunting makanan dan lain sebagainya. Aku termasuk dalam jajaran orang yang kalau sudah lelah sama aktivitas biasanya akan menyempatkan kegiatan seru yang kupilih secara random. Salah satunya adalah icip-icip kuliner.

    Icip-icip kuliner itu sudah menjadi seperti hobi buat aku. Aku nggak pernah mempermasalahkan berat badan karena badanku agak sulit melar. Yah, walaupun pipi nggak terkondisikan *Haha
Kebayang dong, gimana enaknya punya hobi makan tapi nggak gampang melar? Kalau kebanyakan perempuan menganggap berat badan adalah masalah utama, aku nggak begitu. Problemaku adalah ketika mood icip-icip lagi keluar tapi dompet terlihat agak mengenaskan. Maklumlah budak korporat harus pandai-pandai mengatur keuangan. Biar nggak tewas sebelum tanggal muda. *Sorry, ini agak lebay, haha.*

  Kalau tanggal muda sih, okelah, sok makan dimana aja nggak lihat harga. Yah, walaupun kadang habis itu ngelus dada tapi selagi tidak mengecewakan nggak masalah. Sekarang ini lagi banyak banget tempat makan, kedai kopi, kafe yang menawarkan konsep unik, menu yang ciamik dan view yang instagramable. Nggak perlu bingung lagi kalau nggak punya rekomendasi karena di era digital ini, semuanya serba mudah. Pengen makan di kafe yang menunya nggak mencekik kantong tapi tetap nyaman? Tinggal klik aja di 'si Mbah'.

Kayaknya bisnis di bidang kuliner sekarang ini lagi ngehits. Banyak kafe baru yang membuat penasaran. Beberapa waktu yang lalu, aku sempat lihat ada Grand Opening sebuah kafe sekaligus kedai kopi yang mengundang rasa penasaranku. Bayangin aja, aku tuh tinggal di sebuah kecamatan yang bisa dibilang agak jauh dari pusat kota. Lumayanlah jarak tempuh dari rumah ke pusat kota sekitar 30 menit. Jadi, kebayang dong kalau ada kafe yang kelihatannya ciamik gimana responku? Penasaran!

  Rencana awal, aku bakal icip-icip sama teman. Tapi, karena dia nggak bisa akhirnya aku memutuskan untuk nongkrong sendirian di sabtu malam minggu yang kelabu karena gerimis mengguyur syahdu *Halah sok iye

  Aku datang ke Pit-Stop Kopi Ekspress Porong sekitar jam setengah lima sore. Pertama kali aku masuk hanya ada beberapa pengunjung nggak terlalu ramai bahkan tergolong sepi.


  Kesan pertama ketika aku masuk ke dalam, suasana kedai kopi 24 jam yang terletak di Jln. Arteri Baru Porong No.60 Sidoarjo ini cozy banget. Menawarkan konsep indoor dan outdoor Pit-Stop Kopi Ekspress ini cocok buat nongkrong. Kondisi di dalam ruangan dinginnya pas menurutku. *Soalnya ada beberapa kedai kopi atau kafe yang indoor tapi sumuk alias panas walaupun AC nyala. Awalnya aku agak bingung, karena pas datang itu karyawannya kayaknya lagi asyik nonton bola. Aku sempat mikir 'ini aku nggak salah tempat kan?' dan ternyata mereka tidak lupa menyambut pelanggan dengan sopan dan ramah.


    Well, Pit-Stop Kopi Ekspress menerapkan sistem pesan langsung dan bayar langsung di counter. Bisa bayar cash bisa juga pakai debit. Kalau kalian pakai BRI bisa ambil duit dulu di ATM sebelahnya *Haha. Ada papan menu yang bisa dilihat bagi pengunjung yang bingung mau pesan apa *kayak aku. Umtuk lebih lengkapnya kalian bisa lihat di daftar menu. Oh, iya, aku agak kaget waktu lihat menunya. Aku mengharapkan ada dessert manis yang bikin ngiler soalnya niat awalku ke sana sekalian mau nyetok foto buat review buku. Tapi, sayang sekali, bung! Tidak ada dessert manis dalam menu yang ditawarkan. Nih, buat yang kepo menu di Pit-Stop Kopi Ekspress!

  Waktu itu, aku pesan kentang goreng *camilan favorit, teh tarik, dan chicken rice bowl blackpaper. Untuk harga yang menurutku tergolong sangat murah, porsi makanan Pit-Stop Kopi Ekspress ternyata cukup banyak. Aku aja hampir nggak habis, berhubung aku sendirian kan sayang kalau buang-buang makanan jadi aku makannya pelan-pelan.



Dari segi rasa lumayanlah, seperti makanan di kafe pada umumnya. Yang jadi poin plusnya adalah pelayanannya cukup cepat. Bukan karena sepi ya, tapi memang menurutku karyawannya cekatan. Aku puas banget sama pelayannya. Waktu itu, sempat aku tinggal sholat maghrib di musholla sebelah, aku nitip pesan supaya mejaku nggak dibersihkan dulu dan mereka mengiyakan, bahkan beberapa barang yang sengaja kutinggal syukurnya aman-aman aja. Jadi, kalian jangan khawatir di dekat Pit-Stop Kopi Ekspress ada musholla jadi, istilahnya nongkrong boleh tapi ibadah jangan sampai lupa.

  Kenapa aku bisa bilang pelayanannya cekatan? Karena aku di sini sampai sekitar jam setengah sembilan malam. Dan, sehabis maghrib itu pengunjung udah mulai menggila. Makin malam makin ramai. Mungkin, cuma aku yang datang sendirian tapi nempatin meja untul 4 orang *Haha. Alhamdulillahnya, aku nggak digusur walaupun kondisi kafe sudah mulai sesak bahkan penuh. Beberapa pengunjung sampai nggak dapat tempat duduk. Ketika aku nambah pesanan, aku kira datangnya agak lama dan ternyata enggak. Luar biasa!

    Kata mak lambe turah, 'no pict is hoax' masalahnya adalah waktu itu aku lagi keasikan streaming nonton IBL pakai wifi yang mantap jiwa jadi, nggak sempat motret gimana sesaknya Pit-Stop Kopi Ekspress pas malam minggu. Oh, iya buat kalian yang kemana-mana bawa mobil, nggak perlu khawatir soal parkir. Soalnya, tempat parkirnya lumayan luas. Aku agak lupa parkirnya ini bayar atau gratis ya, seingetku gratis sih.



Jadi, buat kalian yang penasaran dengan Pit-Stop Kopi Ekspress tapi takut dompet jadi kopyah nggak usah khawatir. Dijamin aman, mau traktir teman uang seratus ribu pun cukup-cukup aja. Walaupun menunya terbatas tapi porsinya bisa bikin susah napas *kekenyangan. Parkir aman, ibadah jalan, dan bisa nongkrong ala-ala anak kekinian.