Rabu, 09 Maret 2016

Sebuah Asa dan Munajah

Teruntukmu (yang masih dirahasiakan oleh-Nya)
Aku tak pernah tau pada siapa hati berlabuh
Siapa gerangan imam penyempurna agamaku
Tempat berbagi suka duka
Menuntunku menapaki jembatan syurga
Sosok yg tak dapat ku terka
Hadirmu masih fatamorgana
Ingin ku curahkan segenap asa
Namun kita belum berjumpa
Ku sapa dirimu lewat munajah
Ku panjatkan diatas sajadah
Semoga kamu merasakannya
Tolong maafkan aku
Selama ku menunggu
Hatiku tak hentinya terpaut selain padamu
Bukankah cinta itu anugerah
Setiap manusia pasti merasakannya
Aku tak bisa mengendalikan pada siapa akan jatuh hati
Tapi aku percaya ini tak sejati
Karna takdir tlah digariskan illahi
Sebelum hadirmu mungkin aku hanya mengagumi
Tolong maafkan aku
Bila aku tak sanggup menjaga auratku sebelum menjadi mahrammu
Maafkan untuk segala kurangku
Sudilah kamu menjadi pelengkapnya
Sudilah kamu membantuku untuk berbenah
Bila memang aku bukan muslimah sesungguhnya
Maka bimbing aku menjadi muslimah  sholehah
Setiap orang pasti memimpikan kesempurnaan
Wajah rupawan jadi dambaan
Akhlak mulia adalah harapan
Duhai kekasih yang masih dirahasiakan
Kau tak dapat dinilai secara fisik
Tak juga dihitung materi
Ia sang pencipta menetapkan sesuai porsi
Tinggal bagaimana kita siap saat nanti
Lalu pantaskah aku ?
Jika hadirmu sosok imam yang selalu ku rindu
Dengan akhlak karimah berlandaskan iman dan taqwa
Sedang aku masih fluktuatif dalam ibadah
Bagaimana kita bersama bila aku jauh dari agama
Bukankah jodoh adalah cerminan diri setiap manusia ?
Bodohnya aku jika tak menyadari
Harusnya aku perbaiki diri
Sembari menunggu kau datang untuk mengkhitbah
Hingga kita sah setelah terucap akad nikah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar